Dalam pengakuannya, H. Asep M. Kurnia dan Ade Fadil mengakui kesalahan dan kelalaian yang terjadi. Mereka menyampaikan penyesalan yang mendalam atas tindakan yang mungkin telah menimbulkan kekacauan, ketidaknyamanan, atau ketidakpahaman di kalangan anggota PPWI.
"Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kelalaian dan kesalahan yang terjadi. Kami berharap insiden ini dapat menjadi pembelajaran berharga bagi kami pribadi, dan bagi semua pihak terkait, agar tidak terulang di masa mendatang," ungkap keduanya dalam pernyataan mereka.
Langkah ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak di dalam organisasi PPWI. Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, menyampaikan harapannya agar peristiwa ini menjadi momentum untuk memperkuat persatuan dan semangat kolaborasi dalam organisasi.
"Kita semua belajar dari setiap kejadian. Semoga pernyataan ini menjadi titik balik untuk meningkatkan profesionalisme dan solidaritas di antara kita," ujar Wilson Lalengke.
Agus Chepy Kurniadi, Ketua DPD PPWI Jawa Barat, juga berbagi pandangannya. Ia berharap permintaan maaf ini diterima dengan tulus oleh seluruh anggota PPWI di seluruh Indonesia, dan menekankan pentingnya menjaga komunikasi dan saling pengertian dalam dinamika organisasi.
Melalui kejadian ini, diharapkan PPWI semakin kokoh dan bersatu dalam mewujudkan visi serta misinya untuk memajukan jurnalisme warga di Indonesia. Semoga langkah yang diambil oleh H. Asep M. Kurnia dan Ade Fadil menjadi contoh yang baik dalam menghadapi tantangan internal organisasi dengan kedewasaan dan tanggung jawab penuh. (Tim/red)
Terima kasih telah berkunjung ke PPWInews.com. Silahkan berkomentar dengan sopan. Terimakasih.