ACEH SINGKIL - Dalam rangka mengentaskan masalah stunting di wilayahnya, Babinsa Koramil 0109-06/Singkohor Koptu Selamat Romadani menghadir...
ACEH SINGKIL - Dalam rangka mengentaskan masalah stunting di wilayahnya, Babinsa Koramil 0109-06/Singkohor Koptu Selamat Romadani menghadiri acara Launching Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang bertempat dibalai pertemuan Desa Mukti Jaya, Kecamatan Singkohor, Kabupaten Aceh Singkil, Kamis (10/08/2023).
Program ini dilaksanakan sebagai wujud dari pencegahan dan penanganan stunting serta masalah gizi pada anak balita. Kegiatan dilaksanakan sebagai wujud pelaksanaan intervensi gizi spesifik (pemberian makanan tambahan untuk anak balita) sekaligus intervensi gizi sensitif (edukasi pola asuh kepada orang tua).
Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo menegaskan target penurunan stunting 14% hingga tahun 2024 sebagaimana Perpres No 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
“Salah satu bentuk intervensi stunting adalah pemberian makanan bergizi seimbang bagi keluarga resiko stunting dengan optimalisasi bahan pangan lokal dalam kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat),” ungkap Koptu Selamet selaku Babinsa Koramil 0109-06/Singkohor.
Dengan adanya Dashat ini di harapkan terpenuhinya kebutuhan gizi anak stunting, bumil/busul dan keluarga resiko stunting serta diperolehnya pengetahuan dan keterampilan penyiapan pangan sehat dan bergizi berbasis sumber daya lokal meningkatnya kesejahteraan keluarga, melalui keterlibatannya dalam kelompok usaha keluarga/masyarakat yang berkelanjutan serta perlunya koordinasi lintas sektor yang erat dalam percepatan penurunan stunting serta berbagai program dan kegiatan yang dijalankan semuanya itu tentu untuk penanganan stunting.
“Saya harap semuanya dapat dilaksanakan secara sinergitas melalui pengaktifan peran Pemerintah, Perguruan Tinggi, Pihak Swasta, Masyarakat, dan Media ini akan dapat tercipta keakuratan dan keterpaduan data dalam sistem pelaporan apapun, sehingga tidak ada kekeliruan dalam analisis data dan permasalahan, sebagai dasar perencanaan intervensi,” tutur Koptu Selamet.
Diterangkan, kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara pihak Puskesmas Singkohor dengan Kecamatan Singkohor guna mengedukasi masyarakat mengenai dampak stunting.
"Selain itu juga perlu diperhatikan akses air bersih dan sanitasi. Makanan bergizi karena tergolong mahal juga jadi salah satu masalah penyebab. Untuk itu, perlu dibantu pihak pihak yang berkompeten," tandas Babinsa.(Rel)