SUBULUSSALAM - Babinsa Pasar Rundeng dan Mahasiswa UTU yang melaksanakan KKN di Desa Pasar Rundeng Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam, men...
SUBULUSSALAM - Babinsa Pasar Rundeng dan Mahasiswa UTU yang melaksanakan KKN di Desa Pasar Rundeng Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam, mengolah daun kelor menjadi bahan makanan bagi balita untuk menekan angka stunting di daerah itu.
Mahasiswa kesehatan dari universitas UTU mengatakan, inovasi untuk menurunkan stunting lewat pengolahan daun kelor menjadi bahan makanan untuk diberikan kepada anak-anak.
Bahkan, kata dia cara tersebut mampu menurunkan angka stunting secara drastis hingga 50 persen dalam kurun waktu yang sangat singkat.
"Daun kelor ini juga cepat tumbuhnya, tinggal diambil daunnya diseduh dan diolah misalnya menjadi bubur atau agar-agar sebagai asupan makanan bagi anak-anak," ungkapnya.
Dia menambahkan daun kelor mempunyai kandungan mineral dan vitamin. Bahkan kalium yang ada pada daun kelor disebutnya tujuh kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan buah pisang. Oleh sebab itu, inovasi yang dilakukan warga pasar Rundeng tepat dalam rangka menurunkan angka stunting. Apalagi daun kelor mudah didapat dan ditanam oleh masyarakat.
Meskipun demikian, katanya, memang masih banyak faktor lain yang juga bisa mempercepat penurunan stunting. Namun yang terpenting memang harus diperhatikan yakni asupan gizi bagi ibu hamil dan bayi.(Pendim Subulussalam)