J AKARTA - Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) menyelenggarakan Webinar Nasional dalam rangka peluncuran (launching) program Wakaf Energi...
JAKARTA - Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) menyelenggarakan Webinar Nasional dalam rangka peluncuran (launching) program Wakaf Energi Istiqlal dengan tema Smart & Green Mosque: Energi Bersih untuk Kemaslahatan Umat. Kegiatan yang dilangsungkan di Ruang VVIP Masjid Istiqlal secara daring ini disiarkan langsung melalui Channel YouTube Masjid Istiqlal TV, Kamis (04-03-2021).
Hadir sebagai pembicara Menteri Agama RI, KH. Yaqut Cholil Qoumas; Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA; CEO Nasaruddin Umar Office (NUO), H. M. Faried Saenong, MA, M.Sc, Ph.D; Founder & CEO Kitabisa, Alfatih Timur; Guru Besar UIN Jakarta, Prof. Sri Mulyati, Ph.D; Direktur Utama WIKA Energi, Andi Nugraha; dan Influencer Indonesia, Rinaldi Ibrahim. Selain itu, terlihat juga hadir Risti Hendradi dan Tim Xenergy Indonesia yang berperan aktif dalam sesi launching preparation dengan materi penguatan awareness masyarakat tentang energi bersih untuk lingkungan dengan menyiapakan dan mempresentasikan kampanye wakaf energi dalam format video, flayer dan sebagainya.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengkampanyekan wakaf energi dan mempromosikan gerakan cinta lingkungan ke masyarakat luas. "Dengan adanya kampanye Wakaf Energi bersama Masjid Istiqlal ini, diharapkan nantinya Masjid Istiqlal juga akan menjadi trend setter bagi seluruh masjid dan rumah ibadah lainnya di Indonesia, serta di banyak negara lainnya," ujar Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, dalam sambutannya pada Launching Wakaf Energi Istiqlal.
Senada dengan Imam Besar, Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, mengapresiasi Masjid Istiqlal karena menjadi rumah ibadah yang mengusung konsep Smart and Green Mosque. "Mengkampanyekan Wakaf Energi merupakan langkah yang strategis dalam mengajak masyarakat untuk berkontribusi mengembangkan konsep tersebut. Dengan adanya Wakaf Energi inilah kita semua diajak untuk memberikan kontribusi dalam memelihara masjid kebanggaan masyarakat Indonesia," jelas Menteri Yaqut.
Dalam merealisasikan program tersebut, BPMI bekerjasama dengan beberapa instansi dan lembaga, diantaranya NUO, Wika Energi, Kitabisa, dan Xenergy yang akan memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lingkungan Masjid Istiqlal. Dipilihnya Masjid Istiqlal sebagai lokasi pemasangan PLTS, dikarenakan Masjid Istiqlal merupakan ikon kebanggaan bangsa Indonesia.
Guru Besar UIN Jakarta yang juga Wakil Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat BPMI, Prof. Sri Mulyati, Ph.D, mengatakan bahwa pemanfaatan energi terbarukan dari alam sekitar, seperti matahari, angin, atau air ini sangat menguntungkan, karena di Indonesia, jumlah energi tersebut melimpah dan gratis. Selanjutnya, Wakaf Energi Istiqlal ini punya beberapa keistimewaan, diantaranya dapat menjaga keindahan dan kebersihan di lingkungan masjid, menghemat penggunaan listrik, dan air dalam konsep Smart and Green Mosque.
"Wakaf ini juga bisa menjadi sarana ibadah yang pahalanya berkesinambungan. Wakaf Energi dalam Islam ini, terlebih wakaf itu merupakan bentuk amal, sangat diapresiasi oleh Allah," jelas Prof. Sri.
Prosesi Launching dan kampanye Wakaf Energi ini, juga ditujukan agar masyarakat lebih terbiasa dalam menjaga lingkungan tetap lestari, dan berwakaf sebagai bagian dari hal yang sangat bermanfaat bagi umat muslim karena menjadi amal jariyah. Hal serupa juga dikemukakan oleh CEO Kitabisa bahwa Wakaf Energi ini bisa menjadi bagian dari amal jariyah yang keberkahannya akan mengalir terus.
"Sebagaimana donatur muda, dalam keterangan komentar setelah berwakaf, mereka katakan bahwa wakafnya diniatkan untuk orang yang dituju, wakafnya saya niatkan untuk orang tua saya, jadi ini insya Allah bisa jadi amal jariyah untuk keluarga dari wakif, tergantung niat dan akadnya tadi," ucap Alfatih Timur.
Selain itu, CEO NUO, H. M. Faried Saenong, MA, M.Sc, PhD, menegaskan bahwa NUO menginisiasi banyak program di Indonesia, salah satunya adalah program wakaf energi.
"Karena sejak awal sudah dapat informasi bahwa Istiqlal membayar listrik sangat tinggi setiap bulan sehingga kami membantu berpikir untuk mencari jalan keluarnya. Setelah bertemu dengan beberapa lembaga, mereka dapat membantu dengan kapasitasnya masing-masing. Pada masa yang akan datang, Istiqlal juga bisa memanfaatkan energi lain, diantaranya pengolahan sampah. Istiqlal sudah mulai berpikir untuk memanfaatkan sampah yang bisa diubah menjadi gas, yang kemudian akan diubah menjadi energi bagi Istiqlal," ungkap Faried yang juga dosen dan peneliti di beberapa perguruan tinggi di luar negeri.
Direktur Utama WIKA Energi, Andi Nugraha, menyampaikan bahwa Wakaf Energi Istiqlal adalah sebuah langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian lingkungan melalui pengadaan energi bersih. Tahapan ini, diharapakan menjadi langkah awal dan pembuka dari rangkaian pengadaan energi bersih untuk institusi lainnya.
"Program pemerintah adalah mendorong pemanfaatan energi terbarukan di dalam bauran energi nasional sampai ke angka 23 persen di tahun 2025. Mudah-mudahan dengan dukungan rumah ibadah, khususnya di Masjid Istiqlal ini, program itu bisa lebih cepat ketercapaiannya," papar Andi.
Sebagai influencer, Rinaldi Ibrahim, juga ingin menjadi tokoh dalam menyampaikan kebaikan, salah satunya ialah Wakaf Energi.
"Saya ingin menjadi tokoh yang tidak hanya membagikan ilmu, tetapi menjadi aktor di balik kebaikan, salah satunya, ikut andil dalam melindungi lingkungan kita, di negara tercinta Indonesia, dengan kita aktif untuk memberikan wakaf kita, yaitu wakaf energi di istiqlal ini," kata Rinaldi.
Acara Webinar Nasional dan Launching yang dipandu langsung oleh Mulyono Lodji, M.Si, salah satu pengurus Badan Pengelola Masjid Istiqlal, ditutup dengan penandatanganan bersama piagam peluncuran Wakaf Energi Istiqlal. (MLJ/Red)