Alun-Alun Purbalingga ditutup sementara. (foto : Nkriterkini.com/Gayuh Ilham Widadi) Purbalingga - Alun-Alun Kabupaten Purbalingga Jateng y...
Alun-Alun Purbalingga ditutup sementara. (foto : Nkriterkini.com/Gayuh Ilham Widadi)
Purbalingga - Alun-Alun Kabupaten Purbalingga Jateng yang baru saja di resmikan 12 September lalu setelah tahap revitalisasi rampung harus ditutup sementara pada Senin 21 September 2020.
Alasan utama dilakukan penutupan sementara menurut Bupati Tiwi ialah akibat adanya peningkatan kasus positif COVID-19.
"Jadi kemarin per hari minggu saya mendapatkan informasi dari Dinas Kesehatan bahwasannya ada peningkatan kasus COVID-19 yang signifikan. Dari tadinya kita 24 kasus menjadi 38 kasus," kata Bupati dalam unggahan video di kanal Facebook resminya.
Kejadian itu, sambungnya, diketahui dari hasil traching kasus positif sebelumnya. Atas penyusuran kasus positif yang sebelumnya teridentifikasi, baru ini ditemukan tambahan 17 kasus positif.
Diketahui keputusan tersebut diambil setelah Bupati beserta jajarannya melaksanakan rapat internal. Menurut Tiwi, Taman bermain anak yang terdapat di alun-alun diyakini menimbulkan kerumunan warga dan sangat rentan terjadi penularan. Ditambah lagi anak-anak merupakan usia rentan sehingga sangat berbahaya apabila terpapar covid-19.
Sebelumnya Bupati mengaku tidak memprediksi tentang antusiasme masyarakat begitu besar setelah Alun-Alun dibuka untuk umum. Bupati menyatakan bahwa Satpol PP tetap ditugaskan untuk berjaga di lokasi, namun hal tersebut dirasa masih kurang maksimal, sehingga penutupan sementara dijadikan opsi, serta akan dilakukan upaya rapid test masal secara acak dan berkala.
Ditanya mengenai kapan dibuka, pihaknya hanya menunggu kasus positif COVID-19 di Pubalingga mereda. "Ya sampai kasus melandai. Nanti kalau kita lihat angka kesembuhan lebih tinggi dibandingkan kenaikan sudah barang tentu nanti dibuka lagi, artinya ini bersifat sementara waktu saja," katanya. (gyh)