Luwu Timur - Dalam situasi Pandemi Covid-19 seperti saat ini, pertanian kelapa sawit merupakan peluang emas untuk meningkatkan perek...
Luwu Timur - Dalam situasi Pandemi Covid-19 seperti saat ini, pertanian kelapa sawit merupakan peluang emas untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Pertanian kelapa sawit merupakan warisan dari nenek moyang yang harus dikembangkan oleh kelompok tani maupun masyarakat secara mandiri di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.
Produk yang dihasilkan oleh kelapa sawit sangat bermanfaat, selain sebagai bahan makanan dan kesehatan, juga dapat merambah ke dunia perindustrian. Salah satunya adalah sebagai bahan baku pembuatan bio energi, bahan bakar pengganti solar, yang lebih efisien dan biaya rendah.
Untuk itu, 8 kelompok tani yang ada di Luwu Timur, diantaranya Kelompok Tani Harapan Makmur III dan Kelompok Tani Sintuwu, bekerja sama dengan KSP Agro Mandi Utama (Koperasi KAMU) melakukan kegiatan 'Tanam Perdana' sebagai upaya Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat (PSR), pada Kamis (27/8/2020).
Kegiatan 'Tanam Perdana' tersebut dihadiri oleh Perwakilan dari Dinas Pertanian, Malesia; Kepala Desa Kasintuwu, Petrus Frans; dan Humas Koperasi KAMU, M. Alwan, S.H. selain itu, hadir juga Kapolsek; Danramil; Sekcam; Ketua APKASINDO; Ketua dari 8 Kelompok Tani; dan tamu undangan lainnya.
Dalam program peremajaan sawit ini, Pemerintah telah menggelontorkan anggaran Dana Hibah dari Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) yang melalui Koperasi KAMU, dalam bentuk bibit sawit, dana tersebut disalurkan kepada para kelompok tani.
Koperasi KAMU yang memiliki kantor di wilayah Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur, berupaya untuk mendorong kemajuan perkebunan kelapa sawit rakyat dengan cara membantu dan mendampingi petani sawit dalam mengelola pengusulan peremajaan sawit di Luwu Timur.
Saat dikonfirmasi kepada pihak perwakilan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Timur, Malesia, menjelaskan bahwa bibit yang disalurkan oleh Koperasi KAMU kepada petani adalah bibit resmi dan unggul.
"Bibit sawit yang disalurkan oleh koperasi kepada kelompok tani adalah Bibit Simalungun yang unggul dan berkualitas dari PPKS Medan dan bersertifikat. Tingkat pertumbuhannya sangat layak untuk ditanam," jelas Malesia.
Sementara itu, Muhammad Alwan, S.H, selaku Humas Koperasi KAMU menjelaskan bahwa pihaknya banyak menghadapi kendala, hambatan dan kritikan selama melakukan aktivitas program ini di Luwu Timur.
"Namun, Alhamdulillah kendala dan hambatan tersebut dapat dilalui, sehingga proses kegiatan tanam perdana berjalan lancar, selanjutnya penanaman akan dilanjutkan hingga selesai untuk 8 kelompok tani yang menjadi mitra Koperasi KAMU," papar Alwan.
Selain itu, Ketua APKASINDO Kabupaten Luwu Timur, H. Haruna menyampaikan bahwa pentingnya manfaat program PSR. "Manfaat sawit sebagai energi terbarukan di 'New Normal Covid-19' ini akan menjadi bahan bakar bio pengganti solar yang harganya terjangkau oleh masyarakat," ucap Haruna.
Ia juga menjelaskan tanaman kelapa sawit akan menjadi tanaman komoditi unggulan sebagai tanaman primadona di Luwu Timur. "Seperti yang kita ketahui ada dua Kabupaten di Sulawesi Selatan yang menghasilkan kelapa sawit atau CPO (minyak sawit). Jika dua daerah ini gagal dalam mengembangkan tanaman sawit rakyat, maka Sulawesi Selatan akan dianggap gagal dalam hal pengembangan kelapa sawit," tegas Haruna.
Ia berharap kepada petani sawit dan Koperasi KAMU untuk berusaha lebih baik dan semaksimal mungkin, karena kelapa sawit akan menjadi sumber kemandirian energi di masa datang.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Kasintuwu, Petrus Frans, mengatakan melalui kemitraan kelompok tani bersama Koperasi KAMU ini akan mendorong petani sawit di Desa Kasintuwu.
"Kami berharap semoga para petani lebih bergairah dalam mengembangkan, merawat maupun memelihara tanaman kelapa sawitnya," harap Petrus singkat. (ADE/Red)