-->

Ketum PPWI Minta Polres Bogor Segera Tangkap Pelaku Pembegal Wartawan Metropol

REDAKSI author photo

PPWI, JAKARTA - Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) tak ingin peristiwa pembegalan yang menimpa Wido (wartawan Metropol asal Cibinong Kabupaten Bogor, terulang kembali.

Untuk mencegah peristiwa itu tidak terulang lagi, PPWI mendesak polisi agar segera menangkap para pelaku pembegalan terhadap Wartawan Metropol.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, kepada ppwinews.com, Minggu (30/9/2018) di Jakarta.

Menurut Wilson, Polisi masih lamban dalam melakukan penanganan kasus pembegalan terhadap Wartawan Metropol. Pasalnya, pelaku pembegalan terhadap Wartawan Metropol hingga kini belum juga berhasil ditangkap oleh Polisi.

Sementara lanjut Wilson, peristiwa pembegalan terhadap Wido, Wartawan Metropol, terjadi pada 4 Agustus 2018 sekira pukul 22.00 Wib,
"Saya sudah menjumpai Kapolres Bogor AKBP Dicky kemarin (hari Jum'at - red) di kantornya, dan memohon bantuan agar kasus ini menjadi atensi prioritas bagi unit yang menanganinya. Saya sangat berharap Polres Bogor dapat bekerja maksimal menangani kasus ini," ujar alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu.

Wilson menjelaskan, pada 4 Agustus 2018 sekira pukul 22.00 Wib, Wido (Wartawan Metropol) asal Cibinong, Kabupaten Bogor mengalami luka parah di beberapa bagian tubuhnya yang diakibatkan oleh bacokan dan sabetan parang dari pelaku pembegalan yang berjumlah tiga orang, dimana dua orang melakukan pembacokan sementara satu orang lagi menunggu dikejauhan didekat kenderaan motor sambil mengawasi situasi.

Wilson menjelaskan, sebelum kejadian, Korban begal atasnama Wido bersama tunangannya Suci tiba di TKP yaitu di Area Ruko Lampu Merah Cikaret, Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, di depan sebuah warung untuk makan sate.


Sambil duduk-duduk dengan Suci, Wido juga sempat berbincang-bincang dengan dua temannya, Candra dan Nungki. Kemudian, sekira pukul 23.45 Wib, Wido bersama Suci ikut mengantarkan Candra dan Nungki yang hendak ke dalam sebuah cafe yang bersebrangan dengan warung tempat makan sate.

"Ketika Wido dan Suci mengantarkan Candra dan Nungki ke dalam cafe, Wido dan Suci melihat MN alias RN, dan kawan-kawannya berada duduk di bangku depan cafe," sebut Wilson.
Pada saat itu kata Wilson, Wido tidak berpikiran buruk apapun jika dirinya akan menjadi korban pembegalan yang nyaris merenggut nyawanya.

Kemudian, pada pukul 00.30 WIb, Wido mengajak Suci untuk pulang. Ketika berjalan menuju motor yang diparkir oleh Wido di depan warung, tiba-tiba dari arah belakang Wido dibacok oleh MN alias RN bersama adik iparnya, langsung menyerang Wido dengan sabetan senjata tajam (sajam).

"Akibat kejadian itu, Wido mengalami luka berat di bagian bahu kanan, pergelangan kanan dan siku tangan kiri," ujar Wilson.

Lanjutnya, usai para pelaku membegal korban (Wido) dengan beberapa kali bacokan dan sabetan, namun korban masih terlihat kokoh dan malahan berusaha melawan, dengan secepat kilat, MN bersama adik iparnya berlari menuju seorang pengemudi motor yang sudah menunggu tidak jauh dari TKP.

Pada saat yang bersamaan, Suci berusaha mengejar para pembegal namun tidak terkejar, sedangkan Wido dan/atau Korban Pembegalan dalam keadaan kritis berusaha menyelamatkan diri dan meminta pertolongan ke dalam cafe.

Selanjutnya, pada Pukul 00.45 Wib, melihat kondisi Wido yang hampir tidak sadarkan diri, para pengunjung cafe segera melarikan Wido ke RSUD Cibinong sebelum dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

"Yth. Mas Dicky, Kapolres Bogor, maaf, ada kesan bahwa Polres Bogor lamban, dan bahkan sengaja mengulur-ulur waktu dalam menyelesaikan kasus 'preman begal wartawan' tempo hari itu. Saat pertemuan kita lalu, Mas Dicky juga janji ke saya, 1 bulan yaa waktunya untuk tuntaskan kasus tersebut, menangkap pelakunya," tulis alumni pascasarjana dari Utrecht University, Belanda itu.


Bukan hanya itu, Wilson juga ikut mempertanyakan terkait kendala sesungguhnya yang dihadapi oleh Kapolres Bogor hingga kasus pembegalan terhadap wartawan Metropol berlarut-larut.

"Apakah Polres tidak bernyali memberantas begal yang sudah mengancam jiwa warga di wilayah Kabupaten Bogor?, Apa upaya selanjutnya yang akan diupayakan Polres Bogor dalam menangani kasus pembacokan wartawan tersebut, dan berapa lama kira-kira waktu yang Mas Dicky dkk Polres Bogor untuk menangkap begal sadis itu?," jelas dan tanya Wilson dengan harapan Polres Bogor dapat memberikan bantuannya untuk memberi pencerahan kepada dirinya dan rekan - rekan wartawan. (Jml/Red)

Berita Terkait

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p

Terima kasih telah berkunjung ke PPWInews.com. Silahkan berkomentar dengan sopan. Terimakasih.