PPWI, KALIMANTAN BARAT - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia dari Batalyon Infanteri (Yonif) 320/Badak Putih melaksanakan kegiatan pembinaan teritorial dengan cara membuat rakit di Desa Sei Kelik, Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Minggu (8/7).
"Rakit yang dibuat oleh anggota TNI ini akan dimanfaatkan sebagai alat transportasi penyeberangan sungai oleh masyarakat dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari," kata Dansatgas Pamtas Yonif 320/BP, Letkol Inf Imam Wicaksana, di Kalimantan Barat.
Dalam kegiatan bakti TNI yang dilaksanakan oleh Prajurit Satgas Pamtas Yonif 320/BP di wilayah Perbatasan RI-Malaysia , kata dia, bertujuan untuk membantu kesulitan dan memudahkan masyarakat beraktifitas sehari-hari.
"Jadi, saya perintahkan Danpos Sei Kelik Letda Inf Citra beserta 5 orang anggota untuk melaksanakan pembuatan rakit, dalam pengerjaan pembuatan rakit juga ikut dibantu oleh masyarakat di Sei Kelik," ujar Letkol Inf Imam Wicaksana.
Dijelaskannya, selama ini masyarakat menyeberang sungai dengan menggunakan sampan yang hanya mengangkut 2 orang sekali lewat. Namun, dengan adanya rakit yang dibuat oleh prajurit Yonif 320/BP, maka sekali menyeberang maksimal bisa mengangkut 15 orang.
Ditambahkannya, dalam kegiatan bakti TNI itu, prajurit harus tetap memegang teguh sikap territorial yaitu senyum, sapa, salam dan tidak sombong.
Letkol Inf Imam Wicaksana menyebutkan, dalam pembuatan rakit oleh prajurit Satgas Pamtas Yonif 320/BP khususnya di pos Sei Kelik termasuk dalam salah satu contoh yang terkandung dalam tugas pokok TNI AD diantaranya pemberdayaan wilayah pertahanan di wilayah darat dan mewujudkan, ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh serta kemanunggalan TNI-Rakyat.
Sementara itu, Yusuf selaku Kepala Desa Sei Kelik menyampaikan ucapan terima kasih kepada para prajurit TNI dari Satgas Pamtas Yonif 320/BP yang telah berkenan membantu masyarakat dengan membuatkan rakit sebagai alat transportasi penyeberangan sungai.
"Terima kasih kepada prajurit TNI, yang turut peduli dalam pembuatan rakit karena salah satu mata pencaharian terbesar masyarakat adalah berladang dimana jalan menuju ladang harus melewati sungai sehingga masyarakat sangat terbantu sekali," jelasnya. [wawan]
Terima kasih telah berkunjung ke PPWInews.com. Silahkan berkomentar dengan sopan. Terimakasih.